Apa yang dibayangkan ketika mendengar kata keramat? terutama ketika kata tersebut dilekatkan ke wilayah kita tinggal, di Jatiwangi. Keramat yang berasal dari bahasa Arab Karomah, yang berarti hormat/menghormati/penghormatan/pemuliaan, ditempatkan sebagai cara memandang wilayah yang menjadi lokasi eksperimentasi artistik terhadap lanskap kultural Jatiwangi. Sebuah wilayah yang sedang tumbuh menjadi kota industri, menjadi urban, menjadi padat, namun sekaligus Jatiwangi yang keramat.
Hamparan Keramat mengundang 2 seniman dari Asia Tenggara dan 2 seniman dari Indonesia yang akan melakukan riset artistik terkait lanskap tanah dan pembangunan juga kebudayaan, serta berkolaborasi dengan institusi formal pemerintah dan non-formal di wilayah Jatiwangi. Dengan mengaktivasi satu sama lain dan terbuka dengan berbagai macam kemungkinan kolaborasi merupakan metode yang ditekankan oleh Badan Kajian Pertanahan untuk terlibat dengan pengembangan wilayah.